“Ditemani Sepotong Kuki”

t. alya
5 min readMar 17, 2021

--

Ayo bercerita dengan yang manis-manis! #IdeaJournal_1

Ini cookies yang gue jual dulu! :D

Hai semua, pada kesempatan idea journal pertama ini, gue ingin membagikan sebuah ide mengenai bisnis usaha makanan yang sebenarnya udah pernah gue coba, tapi kali ini mau gue remake dengan konsep yang sedikit berbeda. As I mentioned above, gue memang pernah ngelakuin bisnis ini secara kecil-kecilan di pertengahan tahun lalu, mengingat waktu itu antusiasme masyarakat terhadap soft baked cookies lagi tinggi-tingginya. Namun sayangnya hal tersebut tidak dapat bertahan lama karena terjadi penurunan permintaan pasar serta keterbatasan waktu yang tersedia. Nah, berangkat dari hal tersebut, gue ngelakuin evaluasi secara menyeluruh terhadap produk yang gue jual, terutama dari konsep dasar dan branding-nya sendiri.

Sumber: Pinterest

Akhirnya, lahirlah “Ditemani Sepotong Kuki”. Gagasan utamanya berasal dari kegemaran gue untuk ngebuat soft-baked cookies ketika sedang merasa di bawah tekanan ataupun murung. Singkatnya proyek “Ditemani Sepotong Kuki” ini tidak hanya menawarkan produk untuk dijual saja, namun DSK juga menawarkan kesempatan bagi customers untuk berbagi cerita serta merasakan fun and therapeutic activities yang disediain oleh tim DSK. Untuk tahu konsepnya lebih lanjut, yuk langsung simak hasil analisis dan breakdown konsep “Ditemani Sepotong Kuki” dengan menggunakan metode “6 Thinking Hats” milik Edward de Bono.

stir ’em good ^^

Red Hat (Feelings) — Ide ini sebenarnya muncul dari kebiasaan pribadi gue yang menjadikan baking sebagai langkah therapeutic ketika gue lagi ngerasa murung. Berawal dari craving terhadap makanan manis, gue memberanikan diri buat coba-coba resep soft-baked cookies yang berkeliayaran di internet dan turns out gue suka banget sama proses pembuatan kue ini. Ternyata karena hal itu, gue nyadar kalau ngebuat cookies itu rasanya sama kaya gue menceritakan keluh-kesah pribadi ke orang lain, namun bedanya yang ini less dramatic karena gak harus pakai acara nangis. Akhirnya gue mau bawa konsep “bercerita” ini ke produk yang akan gue tawarkan melalui “Ditemani Sepotong Kuki”.

Sumber: Short Term 12 (Movie Clip)

Kenapa harus ngebawa konsep tempat bicara?

White Hat (Facts) — Untuk melihat fakta, gue sebenarnya mengacu pada keadaan di sekitar, dimana ditemukan banyak orang-orang yang sulit untuk berkeluh-kesah tentang perasaannya karena tidak memiliki teman ataupun tempat yang pas. Gue sebagai pribadi yang cukup tertutup dengan lingkungan sekitar juga merasakan permasalahan yang sama. Inilah yang mendasari konsep “tempat berbicara” sebagai landasan utama dari proyek “Ditemani Sepotong Kuki”. Tak hanya sampai situ saja, menurut salah satu penelitian, makan makanan manis, seperti cookies atau coklat, juga dapat meningkatkan hormon serotoni yang menstimulun perasaan bahagia dalam pikiran. Maka dari itu saya ingin menjadikan cookies buatan DSK sebagai medium penambah kebahagiaan yang dapat menemani customer ketika sedang berkeluh-kesah.

fresh from the oven

Blue Hat (Process) — “Ditemani Sepotong Kuki” memiliki gambaran besar untuk mengajak orang-orang agar mau bercerita tentang kisahnya sambil ditemani oleh sepotong cookies. Jadi tujuan utama gue ingin mengembangkan DSK itu bukan hanya sekedar untuk berjualan soft-baked cookies saja, namun juga menawarkan kesempatan untuk bercerita dan aktivitas mengundang tawa bagi para customers.

Jadi kaya gimana penggambaran konsep utamanya?

Green Hat (Creativity) — Seperti yang sudah dijelaskan pada tahap-tahap sebelumnya, DSK menginisiasikan adanya interaksi dengan para customers secara langsung melalui service yang ditawarkan. Untuk menjalankan tujuan tersebut, DSK memiliki dua proyek penunjang yang akan dilakukan bersamaan dengan penjualan cookies. Proyek-proyek ini, antara lain #SepotongCerita dan #AktivitasManis. Pada setiap pembelian cookies, para customer akan diberikan guidance tentang proyek #SepotongCerita yang ditujukan kepada mereka agar nantinya mereka mau berpartisipasi di dalamnya. Selain itu, mereka juga akan diberikan stamp yang harus mereka kumpulkan agar dapat berpartisipasi dalam #AktivitasManis

Lalu sebenernya apa sih, #SepotongCerita dan #AktivitasManis itu?

Sumber: Pinterest

#SepotongCerita mengajak seluruh customers untuk menceritakan keluh-kesahnya dalam bentuk cerita apapun. Mereka dapat mengirimkan ke alamat e-mail bisnis milik DSK dengan format yang disesuaikan dengan keinginan mereka, seperti dalam bentuk narasi (teks), audio, ataupun video. Kisah-kisah tersebut nantinya akan dikurasi oleh tim DSK dan akan ditampilkan di akun sosial media khusus yang isinya adalah hasil dari kurasi kisah para customers. Tentunya publikasi dilakukan dengan consent antar kedua belah pihak. Jadi jika customer menolak untuk di-publish maka kisahnya tidak akan DSK publish. Untuk mereka yang sudah berpartisipasi dalam proyek ini akan diberikan personalized cookies dan dua buah stamps tambahan sebagai tanda terima kasih DSK atas antusiasmenya.

Sumber: Pinterest

#AktivitasManis merupakan reward tambahan bagi para customer yang berhasil mengumpulkan stamps sebanyak 15 buah. Proyek dan event ini dapat diikuti oleh seluruh customer DSK dengan syarat yang sudah disebutkan sebelumnya. Ada dua cara untuk mendapatkan stamps, yaitu customers harus membeli cookies atau ikut berpartisipasi dalam #SepotongCerita. Setiap pembelian satu varian bernilai satu stamps dan untuk satu cerita bernilai dua stamps.

Di dalam #AktivitasManis ada dua pilihan fun classes and activities yang dapat diikuti. Pilihan pertama yaitu aktivitas DibalikSepotongKuki, yaitu cookie making class dengan resep andalan DSK. Disini peserta diajak untuk menumpahkan ceritanya dalam bentuk sebuah cookie manis yang menggoda. Sementara pilihan lainnya adalah KukiMagination, yaitu sejenis art classes yang formatnya berganti-ganti setiap minggu, seperti pottery-making class, painting class, draw the wall event, poetry-writing class, dan Ditemani Sepotong Lagu (semacam karaoke night).

Kira-kira apa yang bakal didapat customer kalau ikut aktivitas DSK?

Yellow Hat (Benefits) — Bagi gue DSK ini merupakan ide yang bagus karena disini gue gak hanya mikirin profit yang bakal dihasilin sama usaha gue aja. Terlihat jelas kalau disini gue lebih memfokuskan customer satisfactions dibanding keuntungan yang bakal gue raih. DSK sendiri berdiri sebagai proyek usaha yang menawarkan pengalaman yang berbeda.

Apa ketakutan terbesar dari DSK?

Black Hat (Cautions) — Permasalahan yang paling diwaspadai adalah sedikitnya auntusiasme masyarakat terhadap konsep yang ditawarkan, mengingat sudah banyak usaha dan penjual kue kering seperti produk yang ditawarkan DSK. Belum lagi budget yang cukup besar untuk menunjang biaya produksi dan kedua project utama tersebut. DSK juga tidak dapat menjamin kebahagiaan customer secara terus-menerus. Konsepnya juga dapat terlihat berlebihan dan malah menimbulkan stigma “mau bahagia, namun dikomersilkan”.

Nah, kira-kira seperti itu untuk penjelasan konsep “Ditemani Sepotong Kue”. Gue berharap DSK bisa terealisasi di masa depan. Sekian dan terima kasih atas perthatiannya! Sampai jumpa di idea journal yang lainnya.

Copyright © 2021 all right reserved

--

--

t. alya

Welcome to a spesh page of twenty-one-year old Alya, who love to write about unconscious notions beyond her head while currently meddling her academic business.